Menolak Lupa.
Ada yang pernah bilang jangan pernah melewatkan hari tanpa menulis…
Jika suatu saat kamu lupa,
saat ruang ingatanmu tak cukup lagi…
Saat itulah catatanmu berguna.
Jika suatu saat kamu lupa,
saat ruang ingatanmu tak cukup lagi…
Saat itulah catatanmu berguna.
*self toyor*
Berhubung katanya gitu, maka disinilah aku menulis.
Halo! Lama tak bersua!
Tapi kalau dipikir benar juga ya. Menulis itu berguna banget lho. Kadang aku suka menyesal sendiri saat khayalanku sudah berpetualang jauh sampai ke China. Eh, besoknya aku malah lupa hihi.
Jadi ingat dosen ku waktu pelajaran East-Art History pernah cerita…
Soal orang Asia yang gak punya kebiasaan mencatat (termasuk aku sih). Berbeda sama orang barat yang apa-apa langsung dicatat. Makanya rekam jejak sejarah mereka lebih banyak dari negara-negara di Asia. Katanya itu merugikan banget lho.
Soal orang Asia yang gak punya kebiasaan mencatat (termasuk aku sih). Berbeda sama orang barat yang apa-apa langsung dicatat. Makanya rekam jejak sejarah mereka lebih banyak dari negara-negara di Asia. Katanya itu merugikan banget lho.
Kamu tau gak? Kalau sekarang pencatatan alat musik tradisional kita itu yang mendanai organisasi luar?
Bagus sih sekarang semua alat musik kita dari masing-masing daerah sudah dicatat dan direkam. Tapi sedihnya… kalau kita mau mengakses data-data tersebut kita harus bayar.
Bagus sih sekarang semua alat musik kita dari masing-masing daerah sudah dicatat dan direkam. Tapi sedihnya… kalau kita mau mengakses data-data tersebut kita harus bayar.
Hmmm, padahal itu kan harta kekayaan negri kita ya?
Mungkin kita harus sedikit mengubah kebiasaan. Jangan biarkan semua cerita itu lewat begitu saja dan terlupakan…
Walau kita tua nanti pasti ingin ingatkan semua kenangan manis yang ada?
Aku juga,
Menolak lupa.
Aku juga,
Menolak lupa.
Komentar
Posting Komentar